Zulhas: Antrean Bisa Setahun, Pelabuhan Tanjung Priok Kelebihan Daya Tampung

RS
RS
2 Menit Baca

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas.

 

BandarNusantara, Jakarta – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya telah kelebihan daya tampung. Hal ini menyebabkan banyak barang-barang impor menumpuk di pelabuhan.

“Kita punya pelabuhan itu hanya Tanjung Priok dan Tanjung Perak. Itu sudah over kapasitas. Kalau kita suruh memeriksa barang, antrenya bisa setahun,” kata Mendag Zulhas, ditulis Selasa (24/9/2024).

Dengan terjadinya antrian ini, ia menyatakan banyak importir yang mengakali dokumen importasi mereka. Modus yang biasa digunakan adalah memalsukan jumlah volume barang yang diimpor.

Angka yang tertera di dokumen biasanya lebih kecil dari volume barang yang sebenarnya masuk. Jika di dokumen tertulis 100 unit, barang yang masuk sebenarnya bisa sampai 1.000 unit.

“Modus ini sebagai impor legal tapi ilegal,” ujarnya.

Ia mengemukakan, dirinya dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengusulkan membagi jalur masuk tujuh komoditas impor ke Indonesia Timur. Pelabuhan-pelabuhan yang dimaksud yakni Bitung di Sulawesi Utara, Sorong di Papua Barat, dan Kupang di Nusa Tenggara Timur.

“Jangan dua (Tanjung Priok dan Tanjung Perak) ini saja. Apa yang terjadi? Legal tapi ilegal,” tandasnya.

Sebagai informasi, tujuh komoditas yang mendapat pengawasan ekstra dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) adalah tekstil dan produk tekstil (TPT), barang tekstil jadi lainnya, elektronik, alas kaki, pakaian, keramik, dan kosmetik. (RS/RK)

Bagikan Artikel Ini
Beri Ulasan Terbaik Anda