Peneliti INDEF, Ahmad Heri Firdaus | Foto: Istimewa

Peneliti INDEF Dorong Pemerintah Untuk Perhatikan Galangan Kapal

VZ
VZ
2 Menit Baca

BandarNusantara.id – Peneliti INDEF Ahmad Heri Firdaus menyampaikan, program hilirisasi tak melulu masalah smelter tapi harus juga memperhatikan galangan kapal, yang menjadi bagian penting dalam industri maritim.

Ia mengatakan saat ini industri galangan kapal membutuhkan logam dasar yang selama ini justru diekspor. Sementara untuk kebutuhan galangan kapal, industri masih harus impor bahan baku. Padahal menurutnya, Indonesia mampu memproduksi logam di Sulawesi.

“Logam dasar untuk industri angkutan itu kita impor, padahal kita sudah bisa bikin logam dasar,” kata Ahmad dalam Indonesia Maritime Talks 2025, ditulis Kamis (27/2/2025).

Untuk melancarkan hilirisasi, lanjutnya, industri manufaktur membutuhkan tambahan investasi yang besar hingga bisa tumbuh di atas 9 persen per tahunnya. Dengan begitu industri manufaktur bisa berkontribusi signifikan pada target pertumbuhan ekonomi 8%.

“Industri pengolahan non migas harus tumbuh lebih tinggi. Ini bisa disokong oleh logam dasar,” ucapnya.

Peneliti INDEF, Ahmad Heri Firdaus | Foto: Istimewa

Ahmad menyatakan klaster industri maritim menurutnya sangat luas dan bisa menjadi peluang pertumbuhan ekonomi. Klaster ini mencakup perkapalan, angkatan laut, galangan kapal, komponen kapal, hingga kepelabuhan.

Dengan mengembangkan industri maritim, ia menyatakkan akan terbuka peluang untuk mengatasi ketimpangan antar wilayah. Pasalnya saat ini pertumbuhan ekonomi masih didominasi oleh Pulau Jawa dan Sumatera.

Ia pun menambahkan bahwa hilirisasi mampu mendongkrak ekonomi, terutama daerah penghasil sumber daya alam. Seperti Halmahera yang perekonomiannya tumbuh 100 persen berkat hilirisasi nikel.

“Hilirisasi terbukti menghasilkan secara agregat pertumbuhan daerah tumbuh double digit,” pungkasnya.(VZ)

Review Overview
Bagikan Artikel Ini
Beri Ulasan Terbaik Anda