Jakarta – Indonesia baru saja mendapatkan dukungan dari Jepang untuk mencapai target emisi nol bersih pada 2060. Asia Zero Emission Community (AZEC) adalah kelompok yang terdiri dari Jepang, semua negara anggota ASEAN kecuali Myanmar, dan Australia.
AZEC berfokus pada upaya membantu negara-negara Asia mengurangi emisi mereka. Para anggota kelompok ini baru-baru ini mengirimkan para menteri mereka untuk serangkaian pembicaraan di Jakarta. Dukungan potensial dari Jepang untuk dekarbonisasi Asia, termasuk melalui studi kelayakan, menjadi agenda utama.
Pertemuan menteri AZEC menghasilkan penandatanganan sekitar 70 nota kesepahaman (Memory of Understanding atau MOU) terkait proyek dekarbonisasi di Asia. Menteri Investasi yang baru dilantik, Rosan Roeslani, mengatakan 21 dari MOU yang ditanda tangani adalah proyek kerja sama antara Indonesia dan Jepang.
“Kami berharap dapat menerima dukungan baru dari sektor swasta dalam upaya kami,” kata Rosan kepada wartawan di sela-sela forum pada Rabu (21/8/2024).
Rosan tidak mengungkapkan rincian spesifik dari proyek-proyek yang disepakati tersebut. Namun, pada hari yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia telah mengusulkan proyek-proyek terkait amonia biru dan kendaraan listrik (EV). Baik pemerintah Indonesia maupun Jepang juga tidak mengungkapkan jumlah total dana yang direncanakan Tokyo untuk membantu Indonesia dalam dekarbonisasi sesuai dengan MOU yang disepakati.
Shinichi Kihara, direktur jenderal di Kementerian Perdagangan Jepang, mengatakan 70 MOU yang ditanda tangani mencakup berbagai teknologi, termasuk pembangkit tenaga surya dan geotermal.
“MOU ini berupa studi kelayakan dan proyek demonstrasi. Ada juga proyek yang menerima pendanaan atau dukungan pemerintah. Itulah gambaran keseluruhan dari MOU tersebut,” kata Kihara.
Pada hari yang sama, raksasa energi BP Berau mengumumkan mereka telah menanda tangani kesepakatan dengan penyedia listrik Jepang Chubu untuk proyek penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) di pertemuan AZEC. BP Berau mengoperasikan proyek gas alam cair (LNG) Tangguh di Papua Barat.
BP Berau dan Chubu telah menyelesaikan studi kelayakan terkait proyek CCS Nagoya. MOU yang baru-baru ini ditandatangani akan mengeksplorasi kemungkinan pembentukan rantai nilai CCS yang membentang dari Pelabuhan Nagoya di Jepang hingga lapangan Tangguh.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir tahun lalu terbang ke Tokyo untuk menghadiri KTT AZEC. Jokowi menyampaikan pada konferensi tersebut bahwa transisi energi ASEAN memerlukan pendanaan sebesar US$ 29,4 triliun pada 2050.
Source Artikel: www.beritasatu.com