Sejarah Tanjung Perak, Salah Satu Pelabuhan Terbesar di Indonesia

RS
RS
4 Menit Baca

Surabaya – Masyarakat Jawa Timur, khususnya Surabaya, pasti sudah tidak asing dengan Pelabuhan Tanjung Perak. Pelabuhan ini menjadi salah satu pelabuhan terbesar dan bersejarah di utara pantai Jawa, bersama Tanjung Priok dan Tanjung Emas.

Ternyata, pelabuhan kebanggaan warga Surabaya ini juga memiliki sejarah yang panjang. Berdiri sejak masa Kolonial Belanda, salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia ini terus berkembang hingga sekarang.

Tanjung Perak memegang peranan penting dalam perkembangan Kota Surabaya. Tempat bersandarnya kapal-kapal besar ini menjadi salah satu pusat ekspor Hindia Belanda kala itu.

Sejarah Pelabuhan Tanjung Perak
Penasaran dengan sejarah Pelabuhan Tanjung Perak? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Rencana Awal Pembangunan
Melansir laman PT SHA Solo dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai DJBC Jawa Timur I, pada tahun 1875, pemerintah Kolonial Belanda mulai merencanakan pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak. Awalnya, pelabuhan ini dimaksudkan untuk memfasilitasi arus kapal yang semakin membeludak di pelabuhan lainnya.

Pelabuhan pertama sebelum berdirinya Tanjung Perak waktu itu bernama Jembatan Merah. Pelabuhan ini terletak di jantung Kota Surabaya.

Kapal yang ingin menurunkan muatan harus menggunakan perahu-perahu yang dapat melalui Sungai Kalimas untuk mencapai Pelabuhan Jembatan Merah. Karena semakin meningkatnya lalu lintas perdagangan dan barang, akhirnya dibangun Pelabuhan Tanjung Perak.

Rencana pembangunan pelabuhan ini diinisiasi Ir. W. de Jongth. Beliau menyusun rencana ini untuk menjawab permasalahan kapal samudera yang harus menggunakan perahu untuk mencapai Pelabuhan Jembatan Merah.

Rencananya, Pelabuhan Tanjung Perak akan memudahkan kapal-kapal samudera tersebut untuk menurunkan muatan. Kapal-kapal tersebut tidak perlu menggunakan perahu lagi, sehingga bisa menurunkan muatan secara langsung. Sayangnya, akibat biaya yang sangat tinggi, akhirnya rencana ini pun ditolak.

2. Masa Awal Pembangunan
Salah satu insinyur asal belanda bernama Ir. WB. Van Goor mengusulkan rencana yang lebih memungkinkan pada tahun 1910. Ia mewajibkan kapal-kapal samudera untuk merapatkan kapalnya di dermaga.

Untuk melancarkan pembangunan, dua orang ahli Belanda didatangkan. Ahli-ahli tersebut bernama G.J. de Jongth dan Prof. DR. J Kraus. Kedua ahli tersebut diminta untuk memberikan saran mengenai rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak.

Baru setelah tahun 1910, pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak benar-benar mulai dibangun. Tak disangka, sangat banyak permintaan untuk menggunakan dermaga, padahal pelabuhan masih berada dalam tahap pembangunan dan belum sepenuhnya selesai.

Menjawab permintaan tersebut, maka dilaksanakan pula perluasan Pelabuhan Tanjung Perak. Seiring dengan pembangunannya, wilayah sekitar Pelabuhan Tanjung Perak juga turut mengalami perkembangan.

3. Menjadi Sasaran Selama Perang Dunia II
Menjadi salah satu jantung perekonomian kota terbesar di Jawa Timur, membuat Pelabuhan Tanjung Perak terancam saat masa Perang Dunia II. Pada tahun 1942, Pelabuhan Tanjung Perak menjadi sasaran serangan Jepang kala itu.

Selain itu, tentara sekutu juga pernah melancarkan serangan udara terhadap pelabuhan tersebut. Dampak dari serangan tersebut menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada infrastruktur pelabuhan.

4. Masa Setelah Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Pelabuhan Tanjung Perak tetap menjadi pusat perdagangan utama di Jawa Timur. Bahkan, Pelabuhan Tanjung Perak juga turut andil dalam perkembangan ekonomi dan lalu lintas perdagangan di seluruh Kawasan Timur Indonesia.

Pemerintah Indonesia giat melaksanakan langkah-langkah modernisasi dan perluasan fasilitas pelabuhan untuk mengikuti pertumbuhan ekonomi dan peningkatan lalu lintas kapal. Hingga sekarang, Pelabuhan Tanjung Perak masih menempati posisi sentral sebagai salah satu pelabuhan utama di Indonesia.

Pemerintah terus menggelontorkan investasi guna meningkatkan infrastruktur pelabuhan, termasuk terminal peti kemas, pengembangan dermaga, sistem manajemen kapal, dan fasilitas logistik yang modern.

Bagaimana? Sudah kenal dengan salah satu pelabuhan kebanggaan Indonesia ini? Hingga saat ini, Pelabuhan Tanjung Perak terus berkembang menjadi pelabuhan modern yang turut membantu perkembangan ekonomi regional maupun nasional.

Source Artikel: www.detik.com

Bagikan Artikel Ini
Beri Ulasan Terbaik Anda