Sebut 10 Tahun Penuh Tantangan, Menhub Budi: Kami Berjuang Keras Men-deliver Visi Misi presiden

RS
RS
2 Menit Baca

Bandar Nusantara, Jakarta – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyatakan dalam menciptakan ekosistem perhubungan, tak bisa dilepaskan dari keterlibatan para pelaku usaha, baik BUMN maupun BUMS.

“Hub Space ini menjadi cara untuk menyampaikan capaian transportasi selama ini, sekaligus memberikan pengahrgaan kepada pihak-pihak yang telah memberikan konstribusi terbaiknya,” kata Budi, saat pembukan acara Hub Space di JIExpo Kemayoran, Jumat (6/9/2024).

Dan yang paling utama, adalah bagaimana pembangunan konsep Indonesia Sentris bisa terwujudkan dan dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

“Untuk Hub Space kali ini, kami mengusung integrated mobility for all, dimana semuanya berhak untuk mendapatkan layanan transportasi terbaik,” ucapnya.

Ia mengungkapkan bahwa selama 10 tahun ini, tantangannya sangat luar biasa. Di awali dengan tantangan pandemi, yang bisa dilewati dengan pemikiran dan langkah cerdas Presiden dan Wakil Presiden.

“Sehingga memungkinkan perjalanan dan kegiatan tranpsortasi berjalan tapi tetap menjaga COVID 19 tidak menyebar dengan masif,” ucapnya lagi.

Inflasi memang dirasakan oleh Indonesia, tapi di sektor perhubungan tetap berhasil melakukan pembangunan, yaitu 45 projek strategis nasional, 193 pembangunan rehabilitasi, perawatan 91 bandara, membangun lebih dari 25 bandar baru, 157 terminal-terminal, dan 80 kodam kereta api.

“Pelayanan dari KA meningkat karena kita membangun rel ganda, rel double tracck di sekitar Jabodetabek. Sehingga mempercepat perjalan, seperti Jakarta Surabaya yang dulu 10 jam, sekarang menjadi 8 jam,” kata Menhub Budi lebih lanjut.

Sementara di kabupaten/kota, dibangun transportasi yang terjangkau, nyaman dan berkeadilan, termasuk pembangunan kapal perintis utuk bagian timur, kapal tol laut, kapal ternak, jembatan udara.

“Memang tidak mudah, tapi kami selalu berusaha men-deliver apa yang menjadi visi misi bapak presiden,” ujarnya.

Menhub Budi menambahkan bahwa angkutan massal perkotaan selalu menjadi tantangan, dimana penduduk naik maka jumlah kendaraan bertambah. Sehingga pilihannya hanyalah membangun transportasi massal, seperti MRT, LRT, dan kereta cepat whoosh.

“Ini adalah pekerjaan yang kita kerjakan dengan serius, dan alhamdulillah diapresiasi oleh negara lainnya, ASEAN dan Timur Tengah serta Inggris, yang menyatakan telah ada peningkatan dalam hal transportasi massal perkotaan, sangat meningkat pesat,” tandasnya. (RS/RK)

Bagikan Artikel Ini
Beri Ulasan Terbaik Anda