Jakarta– Setelah mengalami kepadatan selama libur Lebaran tahun ini, Pelabuhan Bakauheni di Provinsi Lampung kini tidak hanya berfungsi sebagai titik transit utama para pelancong yang naik kapal feri.
Terungkap bahwa pelabuhan ini merupakan bagian dari proyek yang bertujuan mengintegrasikan layanan penyeberangan dengan kawasan wisata waterfront, Bakauheni Harbour City (BHC).
Proyek ini diharapkan akan menjadi pusat kegiatan sosial dan ekonomi yang baru, sekaligus menawarkan destinasi wisata yang menarik bagi para pengunjung dan pemudik di masa depan.
PT. ASDP Indonesia Ferry mengumumkan pengembangan terbaru mereka, BHC yang tidak hanya akan menjadi tempat peristirahatan bagi para pemudik tetapi juga destinasi wisata waterfront yang menarik.
Proyek menjadikan Bakauheni sebagai kawasan wisata waterfront diharapkan akan memberikan dampak signifikan terhadap kegiatan sosial dan ekonomi di wilayah Lampung.
Dengan luas area mencapai160 hektar, pengembangan pertama BHC akan meliputi Distrik 1 dengan Taman Krakatau dan Taman Siger sebagai pusatnya. Taman-taman ini tidak hanya akan menjadi ruang terbuka hijau tetapi juga pusat pendidikan dengan model seismograf yang menjelaskan fenomena gempa bumi Krakatau.
Selain itu, Taman Siger akan menjadi pusat komunitas dan budaya, yang dikenal sebagai Mahkota Lampung. Masjid Namira, dengan arsitektur yang menggabungkan unsur budaya Lampung, diharapkan akan menjadi destinasi wisata religi baru di kawasan tersebut.
Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi menyatakan, fase pertama proyek BHC ini direncanakan rampung pada Semptember 2024.
“Tahun lalu, satu event saja berhasil menarik 15 ribu pengunjung ke Bakauheni. Selama libur Lebaran, lebih dari 30 ribu orang mengunjungi dalam waktu 5 hari, dan masyarakat sekitar mendapat manfaat dengan dibukanya sekitar 1000 lowongan kerja baru,” pada Selasa (16/4).
Proyek ini juga akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, dengan pembangunan fasilitas seperti skybridge, amphiteater dengan pemandangan laut, camping ground, dan area parkir campervan yang dijadwalkan selesai pada tahun 2024.
BHC diharapkan akan menjadi model bagi pengembangan kawasan tepi air lainnya di Indonesia dengan mengintegrasikan layanan penyeberangan pelabuhan dan potensi wisata.
“Negara hadir untuk memastikan ekonomi berkembang dan kesejahteraan masyarakat meningkat,” ucap Puspadewi.
Source Artikel: www.cnnindonesia.com