BandarNusantara.id – Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan keselamatan pelayaran melalui pelaksanaan kegiatan uji petik kapal-kapal roll-on/roll-off (roro) di Pelabuhan Kariangau, Balikpapan, Kalimantan Timur. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, sejak 29 hingga 31 Juli 2025, dengan cakupan pemeriksaan terhadap kapal-kapal roro yang beroperasi maupun yang tengah menjalani docking.
Uji petik ini dilaksanakan oleh tim dari Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjen Perhubungan Laut, yang dipimpin langsung oleh Kepala Subdirektorat Kepelautan, Capt. Hasan Sadili. Tim turun langsung ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap aspek keselamatan, teknis, dan kepatuhan operasional kapal sesuai ketentuan nasional dan internasional.
Total sebanyak 19 kapal roro menjadi objek pengawasan dalam kegiatan ini. Dari jumlah tersebut, 14 kapal dalam kondisi beroperasi aktif, sementara 5 kapal sedang dalam posisi docking atau perawatan rutin. Dari keseluruhan kapal, dua di antaranya merupakan kapal dengan rute pelayaran panjang yang melayani jalur ke Pelabuhan Mamuju (Sulawesi Barat) dan Pelabuhan Teluk Palu (Sulawesi Tengah). Sementara sisanya melayani lintasan pendek, termasuk rute vital Kariangau–Penajam yang menjadi jalur penyeberangan penting di Kalimantan Timur.
Kegiatan uji petik mencakup serangkaian pemeriksaan teknis terhadap struktur kapal, mesin, perlengkapan navigasi, sistem kelistrikan, serta alat keselamatan seperti sekoci, jaket pelampung, dan alat pemadam api ringan (APAR). Tim juga melakukan verifikasi dokumen legal kapal, sertifikasi awak kapal, serta pengujian fungsi peralatan darurat. Semua aspek ini dinilai untuk memastikan bahwa kapal laik laut dan memenuhi standar keselamatan pelayaran.
Beberapa kapal yang telah dilakukan uji petik dalam kegiatan ini antara lain KMP Manggani, KMP Gajah Mada, dan KMP Swarna Nalini yang beroperasi pada lintasan Kariangau–Penajam, serta KMP Swarna Kartika yang melayani rute pelayaran panjang dari Kariangau menuju Teluk Palu. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh dan obyektif, serta dilengkapi dengan catatan evaluatif untuk ditindaklanjuti oleh operator kapal.
Menurut Capt. Hasan Sadili, kegiatan uji petik ini bukan hanya bersifat pengawasan, tetapi juga edukatif dan pembinaan kepada operator kapal.
“Kami tidak hanya mencari kekurangan, tetapi juga memberi arahan agar standar keselamatan terus ditingkatkan. Ini adalah bagian dari upaya kolektif untuk membangun budaya keselamatan dalam dunia pelayaran nasional,” kata Capt Hasan di sela kegiatan, Rabu (30/7/2025).
Pelabuhan Kariangau sendiri merupakan salah satu simpul penting dalam jaringan transportasi laut di Kalimantan Timur. Selain menghubungkan wilayah Balikpapan dengan Penajam Paser Utara dan daerah lainnya, pelabuhan ini juga mendukung distribusi logistik dan mobilitas penduduk ke arah Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah dikembangkan.
Melalui kegiatan uji petik ini, pemerintah berharap terjadi peningkatan signifikan dalam kepatuhan operator kapal terhadap regulasi keselamatan, serta meningkatnya kualitas pelayanan transportasi laut bagi masyarakat.
“Kegiatan serupa akan terus dilaksanakan secara berkala di berbagai pelabuhan strategis di seluruh Indonesia, demi mewujudkan pelayaran yang aman, andal, dan berkelanjutan,” pungkasnya tegas. (VZ)