BandarNusantara.id – Peneliti Inisiatif Strategis untuk Transportasi (INSTRAN) Ki Darmaningtyas menilai pemerintah kembali mengulang kesalahan saat Nataru 2024/2025 pada kebijakan Mudik Lebaran 2025, untuk Pelabuhan Merak.
Ia menyatakan pengaturan lalu lintas dari arah Jakarta menuju Sumatera melalui Pelabuhan Merak kalau hanya dilihat dari kepentingan pemudik saja jelas berhasil, karena tidak ada kemacetan sama sekali, baik menuju arah Pelabuhan Merak, dan tidak menunggu terlalu lama di Pelabuhan Merak untuk diberangkatkan oleh kapal penyeberangan.
“Namun dilihat dari aspek bisnis operator, baik PT ASDP maupun Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) bukanlah hal yang menggembirakan karena musim mudik Lebaran yang diharapkan akan dapat menuai cuan yang banyak, ternyata kecelik,” kata Darmaningtyas, Kamis (3/4/2025).
Ia menelaskan, hal tersebut terjadi karena pemerintah mengulangi kesalahan saat pengaturan arus mudik Nataru 2024 pada arus mudik Lebaran 2025 ini.
“Pada saat Nataru 2024, lalu lintas arah Merak lengang, terminal pelabuhan kosong, dan tingkat keterisian kapal hanya 30 persen saja, tapi arah Pelabuhan BBJ (Bandar Bakau Jaya) di Bojonegara, Banten yang dikhususkan untuk angkutan truk macet panjang dan antrean truk untuk dapat masuk ke kapal harus menunggu berjam-jam,” urainya.
Hal yang sama terulang pada saat pengaturan arus mudik Lebaran 2025. Pada tanggal 25 Maret, antrean menuju ke Pelabuhan B8BJ mencapai 1,2 km, tapi pada saat yang sama terminal Pelabuhan Merak kosong karena sejak tanggal 24 Maret operasional truk dialihkan ke BBJ dan Ciwandan.
Ia menegaskan kebijakan yang keliru ini di satu sisi membuat rugi para transporter angkutan barang dan distribusi barang pun menjadi terhambat, di sisi lain para operator angkutan penyeberangan, baik PT ASDP (Pesero) maupun Gapasdap hanya bisa gigit jari saja.
“Semoga kesalahan seperti ini tidak terulang lagi di masa mendatang. Sebetulnya kesalahan ini dapat terhindarkan kalau pengambil kebijakan mau mendengarkan suara dari bawah, tidak hanya berdasarkan insting saja,” pungkasnya.VZ