Cirebon – Sebagai wilayah pesisir, sejak dulu Cirebon sudah dikenal sebagai kota perdagangan. Pegiat sejarah Cirebon dari komunitas Latar Wingking, Farihin membenarkan, bahwa Cirebon sejak dulu memang menjadi pusat perdagangan, khususnya rempah-rempah.
Menurut Farihin, rempah-rempah mulai banyak dijual di Cirebon, sejak adanya Pelabuhan Muara Jati pada abad ke-14.
“Pelabuhan Muara Jati adalah pelabuhan awal yang sudah ada sejak era kerajaan Sunda Galuh, di bawah kepemimpinan Prabu Niskala Wastu Kencana. Ketika itu, pelabuhan Muara Jati merupakan pelabuhan Internasional yang dimiliki kerajaan Sunda-Galuh,” tutur Farihin belum lama ini.
Menurut Farihin, pada masanya, pelabuhan Muara Jati sendiri dikepalai oleh seorang syahbandar yang bernama Ki Gedeng Sindangkasih dan Ki Gedeng Jumajan Jati. Sedangkan untuk penguasa wilayahnya, bernama Ki Agung Surawijaya Sakti, yang masih bersaudara dengan Ki Gedeng Sindangkasih dan Ki Gedeng Jumajan Jati.
Kala itu, lanjut Farihin, tidak jauh dari pelabuhan terdapat sebuah dukuh yang menjadi pusat perdagangan internasional, yang bernama Dukuh Pasambangan.
Farihin memaparkan, wilayah Dukuh Pesambangan inilah yang nantinya dikenal sebagai wilayah Caruban Larang atau Cirebon Pesisir. Menurut Farihin, untuk jalur penghubung antara Cirebon pesisir dengan Cirebon pedalaman. Kala itu, masyarakat menggunakan Sungai Kriyan sebagai jalur transportasi.
“Jalur penghubung antara wilayah Cirebon pesisir dengan Cirebon pedalaman atau Cirebon Girang, itu menggunakan sungai Kriyan. Di sungai Kriyan inilah bongkar muat komoditas barang antara wilayah pesisir dan pedalaman terjadi,” tutur Farihin.
Farihin memaparkan, bukti ramainya Pelabuhan Muara Jati tertulis dalam naskah Purwaka Caruban Nagari, karya Pangeran Arya Cirebon.
“Purwaka Caruban Nagari itu menginformasikan, bahwa pada abad ke-15 Pelabuhan Muara Jati ramai dikunjungi oleh berbagai macam bangsa dari berbagai macam negara,” tutur Farihin.
Tidak hanya dalam naskah Purwaka Caruban Nagari, menurut Farihin, dalam catatan seorang penjelajah Portugis yang bernama Tome Pires juga menyebutkan, tentang ramainya pelabuhan Cirebon. Catatan tersebut diabadikan dalam sebuah buku karyanya yang berjudul Suma Oriental.
“Pires menyebutkan bahwa pelabuhan Cirebon merupakan pelabuhan yang ramai yang banyak disinggahi kapal-kapal besar dari berbagai wilayah. Hal ini tidak lepas, karena Cirebon adalah bandar niaga internasional yang menyalurkan rempah-rempah dari pedalaman Jawa Barat untuk dikirim ke berbagai wilayah seperti Eropa, Malaka, Sunda Kelapa dan wilayah lain,” tutur Farihin.
Kunjungan Laksamana Cheng Ho
Farihin menceritakan, saking ramainya, pada tahun 1416, pelabuhan Muara Jati didatangi oleh Laksamana Cheng Ho, atas perintah dari Kaisar Yung Lo dari dinasti Ming di Cina. Kedatangan Laksamana Cheng Ho diterima langsung oleh Syahbandar pelabuhan, Ki Gedeng Jumajan Jati.
Menurut Farihin, dalam naskah Purwaka Caruban Nagari, Laksamana Cheng Ho datang dengan 62 kapal dengan jumlah rombongan sebanyak 27.000 orang, termasuk juru tulisnya yang bernama Ma Hwang.
Farihin memaparkan, kedatangan Laksamana Cheng Ho bertujuan untuk berdagang porselin atau piring-piring cina, mencari rempah-rempah dan oleh-oleh khas Cirebon seperti kayu jati , garam, serta terasi.
“Sekitar satu minggu Cheng Ho dan pasukannya singgah di Cirebon hingga mampu membangun mercusuar. Kedatangan Laksamana Cheng Ho banyak dicatat dalam berbagai macam historiografi lokal,” tutur Farihin.
Di masa sekarang, bekas pelabuhan Muara Jati berada di Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Lokasinya, di sebelah utara dari kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati di Astana Gunung Sembung.
“Lokasinya di sebelah utara Gunung Jati, sekarang letak pelabuhan nya sudah tidak kelihatan, karena banyak pemukiman penduduk,” pungkas Farihin.
Untuk mengenang kedatangan Laksamana Cheng Ho di Cirebon, di Cirebon Waterland, dibangun sebuah patung Laksamana Cheng Ho. Terlihat patung berwarna putih, memakai jubah khas Cina dan memegang sebuah gulungan kertas. Tepat di bawahnya, tertulis Laksamana H Muhammad Cheng Ho yang pernah berkunjung ke Pelabuhan Muara Jati Cirebon.
Source Artikel: www.detik.com/jabar