Industri perkapalan nasional | Foto: Istimewa

Kemenperin Dorong Penguatan Industri Perkapalan Nasional dan Peningkatan TKDN

VZ
VZ
3 Menit Baca

BandarNusantara.id – Kementerian Perindustrian tengah menyusun pembaruan roadmap industri perkapalan nasional. Hal ini dilakukan untuk menggenjot kemampuan industri perkapalan nasional. Kemudian bersama Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO), pemerintah juga berniat menggenjot Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Ketua Tim Industri Maritim, Direktorat Jenderal Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (Imatap) Kementerian Perindustrian, Sungkono menyebut saat ini pihaknya tengah menyusun peta jalan industri perkapalan nasional.

“Kami sedang menyusun pembaruan roadmap industri perkapalan nasional, dengan misi meningkatkan kapabilitas industri galangan kapal. Ini termasuk improvisasi terhadap teknologi baru, seperti kapal ramah lingkungan dan penerapan emisi rendah (natural emission),” kata Sungkono dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (1/5/2025).

Ia menyampaikan, Indonesia telah memiliki lebih dari 250 perusahaan galangan kapal yang tersebar di lebih dari 70 kabupaten/kota. Meski jumlahnya cukup banyak, kemampuan produksinya masih minim.

“Sayangnya utilisasi pembangunan kapal baru hanya mencapai 30 persen. Sedangkan utilisasi reparasi kapal sendiri sudah mencapai 75 hingga 80 persen. Sektor reparasi kapal masih lebih dominan dibandingkan dengan pembangunan kapal baru,” ungkapnya.

Industri perkapalan nasional | Foto: Istimewa

Sungkono pun menyatakan kemampuan produksi industri galangan kapal dalam negeri baru mencapai 1 juta DWT per tahun, sedangkan untuk reparasi kapal mencapai 12 juta DWT per tahun.

Selain itu, Kemenperin bersama dengan IPERINDO (Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia) juga berniat untuk mempercepat peningkatan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) guna mendorong kemandirian industri.

“Kami ingin meningkatkan TKDN pada 2025 nanti bisa mencapai 50 persen syukur-syukur untuk kapal-kapal jenis tertentu itu seperti LNG, chemical tanker, itu bisa di atas 50 persen,” ungkapnya lagi.

Ia mengungkapkan, saat ini sudah ada beberapa jenis kapal yang 100 persen diproduksi di Indonesia, misalnya seperti kapal penumpang (passenger vessel), kapal perikanan, dan kapal-kapal khusus lainnya. Pemesan kapal-kapal tersebut mayoritas dari dalam negeri, dan ada sebagian kecil dari luar negeri.

“Artinya, kemampuan galangan kapal Indonesia sudah mencakup berbagai tipe kapal. Mayoritas pesanan masih berasal dari dalam negeri, meskipun ada sebagian kecil pesanan dari luar negeri. Tapi jumlahnya masih sangat terbatas,” pungkasnya. (VZ)

Bagikan Artikel Ini
Beri Ulasan Terbaik Anda