BandarNusantara.id – Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal Dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Anita Puji Utami menyatakan bahwa tingkat kompetitif atau daya saing industri perkapalan nasional masih rendah.
Padahal, lanjutnya, industri perkapalan nasional bisa tumbuh dan berkontribusi terhadap target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar delapan persen. Karena itu, dukungan pemerintah sangat dibutuhkan.
“Saat ini, kebijakan fiskal dan nonfiskal yang ada belum cukup untuk membuat industri perkapalan nasional mandiri dan kompetitif,” kata Anita dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (17/3/2025).
Ia menjelaskan, industri perkapalan nasional saat ini menginginkan insentif pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), sebagaimana yang sudah diberikan kepada industri pelayaran.
“Jika pelayaran dibebaskan PPN-nya, maka industri pendukungnya seperti kami seharusnya mendapat perlakuan yang sama,” ujarnya.
Selain itu, Anita juga meminta pemerintah untuk mempermudah regulasi terkait bea masuk bahan baku industri perkapalan, mengingat sebagian materialnya masih harus diimpor.
“Kami berharap ada pembebasan maksimal bea masuk, sehingga industri galangan kapal dalam negeri bisa lebih berkembang,” ujarnya lagi.
Ia pun menyoroti persoalan infrastruktur dari dan menuju galangan kapal yang masih belum memadai, terutama di daerah pesisir.
“Kami sudah membayar pajak dan dikenakan PNBP, seharusnya pemerintah daerah maupun provinsi bisa lebih memperhatikan infrastruktur yang mendukung industri perkapalan,” kata Anita lebih lanjut.
Terlepas dari tantangan yang ada, Anita memastikan Iperindo siap membangun kapal-kapal yang dapat diproduksi di dalam negeri. Ia juga mengapresiasi kerja sama antara BUMN dan swasta dalam mendukung industri perkapalan nasional.
“Kami optimistis dengan kolaborasi yang kuat, industri perkapalan nasional dapat tumbuh lebih pesat dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia,” pungkasnya.(VZ)