BandarNusantara.id – Ketua Umum periode 2025-2030 diharapkan adalah sosok yang mampu meningkatkan eksistensi ABUPI dalam ekosistem kepelabuhan Indonesia.
Ketua Korwil ABUPI Jawa Timur, Marianus menyampaikan apresiasinya pada panitia dan seluruh anggota ABUPI atas terselenggaranya perayaan HUT ke-10 ABUPI dan Musyawarah Nasional II, yang sekaligus menjadi momen pemilihan ketua umum ABUPI periode 2025-2030.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pengurus ABUPI selama 10 tahun terakhir, yang telah membawa ABUPI menjadi salah satu bagian dari ekosistem kepelabuhanan di Indonesia.
“Namun, sebagai anggota yang mencintai ABUPI, kami memang menginginkan kemajuan yang lebih bagi ABUPI.Dan tentunya memiliki enforcement yang lebih nyata terkait berbagai pengurusan perizinan hingga relasi dengan asosiasi lainnya, sehingga ABUPI bisa mempunyai pengaruh di ekosistem kepelabuhanan Indonesia,” kata Marianus saat ditemui pada perayaan HUT ke-10 ABUPI di Aryaduta Jakarta, Rabu (19/2/2025) malam.
Untuk mendukung kemajuan ABUPI, ia berharap ketua umum mendatang memiliki program kerja yang mampu menjadi jembatan menuju ABUPI yang lebih maju.
“Kalau saya melihat, caketum nomor urut 2 memiliki visi misi yang lengkap. Maksudnya, caketum 2 ini tidak hanya memiliki pengalaman, tidak hanya di tahap persiapan dan perizinan tapi juga pada operasional dan pengembangan badan usaha pelabuhan kedepannya,” ungkapnya.
Marianus menyebutkan kehadiran ketua umum yang baru, diharapkan mampu mendorong ABUPI menjadi seperti asosiasi lainnya, yang dilibatkan oleh pihak regulasi dalam penyusunan regulasi maupun kebijakan.
Ia pun mengharapkan ketua umum akan mampu mendorong ABUPI memiliki enforcement yang lebih kuat dan membawa seluruh anggota memasuki tahapan berikutnya dari membangun asosiasi.
Tahapan yang dimaksud adalah penguatan ABUPI sebagai salah satu pilar di perekonomian Indonesia.
“Ibarat anak, sebelumnya adalah anak bayi yang baru lahir, belajar jalan. Memasuki 10 tahun, artinya anak siap untuk berlari, belajar untuk melihat pondasi yang sudah dibangun ini, bisa lebih punya kekuatan untuk menembus akses yang dibutuhkan,” ungkapnya lagi.
Sebagai contoh, saat regulator menyusun kebijakan tarif, pihak asosiasi seperti INSA, ALFI/ILFA, APBMI dilibatkan. Tapi ABUPI tidak memiliki akses kesana.
“Operator ini jadi merasa sendirian. Kita ini kan butuh dukungan juga. Sementara valuasi aset kita itu jauh lebih besar. Kita ini kan pemilik infrastruktur, yang investasinya besar. Sehingga momentum ini bisa menjadi peluang untuk memilih sosok yang mampu membawa ABUPI ke titik tersebut,” kata Marianus.
Dan, yang paling utama adalah ia mengharapkan Ketua Umum ABUPI berikutnya adalah seorang praktisi kepelabuhanan. Sehingga sosok ketua umum selanjutnya ini memahami proses operasional kepelabuhan dan membagikan pengalamannya kepada semua anggota.
“Jangan hanya tahu di atas kertas saja. Jadi, tanpa menafikan caketum yang lain, saya melihat caketum 2 memenuhi apa yang saya inginkan dalam diri seorang ketum. Caketum nomor urut 2 ini kan owner dari usaha, praktisi, yang memahami susah senangnya dalam membangun suatu pelabuhan, hingga mengembangkan usaha pelabuhannya,” pungkasnya.(VZ)