ASDP Diminta Tiru Pelabuhan Tanjung Wangi, Ini Alasannya

Oleh RS
3 Menit Baca
3 Menit Baca

Jakarta – PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry diminta untuk dapat meniru Pelabuhan Tanjung Wangi yang dilengkapi dengan jembatan timbang. Permintaan tersebut disampaikan oleh Anggota DPR RI terpilih 2024-2029 Bambang Haryo Soekartono.

Bambang mengatakan Pelabuhan Tanjung Wangi saat ini telah dilengkapi dengan jembatan timbang yang terkoneksi dengan pusat data di Ruang Data Pelindo. Dia menilai pelabuhan penyeberangan penting untuk dilengkapi dengan jembatan timbang, termasuk Pelabuhan Penyeberangan Ketapang.

“Pelabuhan Penyeberangan Ketapang yang menjadi pelabuhan tersibuk di Jawa Timur harus bisa difasilitasi dengan jembatan timbang. Jembatan timbang ini, penting sekali untuk antisipasi, dan deteksi data muatan dari truk yang akan masuk ke kapal,” kata pria yang akrab disapa BHS dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (13/7/2024).

Lebih lanjut, dia menjelaskan pemasangan jembatan timbang menjadi sangat penting karena kapal ada batasan kekuatan konstruksi, baik di pintu rampak maupun deck muat. Selain itu, perhitungan stabilitas kapal sangat dipengaruhi berat dan posisi muatan, termasuk juga batasan daya muat (displacement) kapal. Dengan begitu, dia bilang muatan kapal tidak boleh berlebih dan posisinya harus diketahui berat truk untuk kepentingan stabilitas kemiringan daripada kapal.

“Kalau misalnya muatan truk tidak terdeteksi dan akhirnya melebihi dari kapasitas kapal tersebut, maka plat bawah air bisa pecah. Alhasil, Terminal Angkutan Penyeberangan wajib dilengkapi jembatan timbang yang difungsikan dengan baik untuk informasi data ke perusahaan pelayaran. Seperti yang sudah dilakukan oleh PT. Pelindo dan harus segera ditiru pelabuhan penyeberangan yang dikelola PT. ASDP,” jelasnya.

Di sisi lain, dia juga menyoroti sarana infrastruktur Pelabuhan Tanjung Wangi yang belum lengkap. Dia menyebut sudah waktunya Pelabuhan Tanjung Wangi steril karena seharusnya pelabuhan sudah menerapkan ISPS Code (The International Ship and Port Facility Security Code). Apalagi pelabuhan tersebut menjadi pelabuhan yang strategis yang dapat diintegrasikan dengan kawasan industri.

Saat meninjau pelabuhan milik Pelindo tersebut, dia bilang kedalaman laut pada dermaga tersebut mencapai 14 meter. Ini artinya, pelabuhan tersebut sudah bisa menampung kapal-kapal generasi ketiga yang panjangnya 300 meter.

Sayangnya, panjang dermaga di pelabuhan tersebut masih kurang sekitar 500 meter sehingga kapal generasi ketiga sulit bersandar lebih dari satu kapal. Apalagi tempat sandaran pelabuhan Tanjung Wangi sering overload.

“Apalagi pelabuhan tersebut belum dilengkapi dengan overhead crane sehingga bongkar muat di pelabuhan tersebut untuk kontainer masih belum memenuhi syarat. Saya harapkan segera dibangun alat angkat dan perpanjangan dermaga untuk antisipasi jalur internasional tersebut, juga logistik domestik yang dihubungkan dengan kawasan industri yang ada di Banyuwangi,” jelasnya.

Source Artikel: www.finance.detik.com

Bagikan Artikel Ini
Beri Ulasan Terbaik Anda