BandarNusantara.id – Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI Hj Leni Haryati John Latief mengatakan, meski upaya pengerukan yang dilakukan oleh PT Pelindo Regional 2 Bengkulu bersama Pemerintah Provinsi Bengkulu selama beberapa hari terakhir membuahkan hasil positif, namun langkah revitalisasi Pulau Baai tetap harus segera dilakukan secara berkelanjutan.
“Ditjen Perhubungan Laut tetap harus segera melakukan revitalisasi pelabuhan Pulau Baai. Karena ini bukan hanya menyangkut sarana transportasi antara Bengkulu dan Enggano, tapi ini juga menyangkut kelancaran gerak roda perekonomian Bumi Merah Putih,” kata Hj Leni Haryati John Latief, Rabu (16/4/2025).
Ia menjelaskan, salah satu dampak buruk dari pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai adalah tersendatnya pasokan bahan bakar minyak (BBM) oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
“Alhamdulillah pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir tidak sampai membuat pasokan BBM terhenti karena kesigapan Pemerintah Provinsi Bengkulu dan PT Pertamina melakukan langkah antisipasi,” ujarnya.
Leni pun menekankan, pemerintah pusat dan daerah mesti bekerjasama secara intensif untuk melanjutkan impian menjadikan kawasan Pulau Baai menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagaimana yang telah dicanangkan sejak lama.
“Cita-cita menjadikan Pelabuhan Pulau Baai sebagai penggerak perekonomian Indonesia koridor barat harus tetap menyala. Kalau KEK ini terwujud di Pulau Baai, Bumi Merah Putih akan maju berkembang dengan pesat dan roda perekonomian akan bergerak dengan cepat,” ujarnya lagi.
Ia tak menampik diperlukan investasi besar untuk melakukan modernisasi fasilitas pelabuhan, termasuk pengadaan peralatan bongkar muat modern dan sistem teknologi informasi terintegrasi di kawasan Pulau Baai.
“Mudah-mudahan kendala modal pembangunan ini Allah berikan jalan. Kita punya gubernur yang sangat visioner dan memiliki relasi yang luas dan begitu baik di pusat. Kami DPD dengan kewenangan yang ada siap mendorong program ini berhasil,” pungkasnya.(VZ)