Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono saat acara IMW 2025, Senin (26/5/2025) Foto: VZ

Menko AHY Beberkan Rencana Pemerintah yang Akan Memodernisasi Kapal dan Pelabuhan

VZ
VZ
3 Menit Baca

BandarNusantara.id – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membeberkan bahwa pemerintah berencana untuk melakukan modernisasi armada maritim dan pelabuhan.

Ia menyatakan hal itu bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Dan akan dilakukan dengan mengedepankan kreativitas, aspek berkelanjutan, dan mekanisme pembiayaan yang tepat.

“Sampai hari ini, transportasi maritim masih tertinggal dibandingkan dengan transportasi darat karena dekarbonisasi. Proyek menjanjikan seperti pelabuhan hijau di Teluk Lamong muncul, tapi masih ada yang yang harus dilakukan,” kata Menko AHY dalam acara Indonesia Maritime Week 2025 di JCC Jakarta, Senin (26/5/2025).

Ia pun mengajak seluruh peserta IMW untuk bersama-sama mengatasi berbagai rintangan dalam memodernisasi armada yang sudah uzur dengan emisi yang lebih rendah serta membangun infrastruktur hijau dengan skala yang tepat. Dan untuk mendukung itu, ia menyebutkan restrukturisasi fundamental dari ekosistem pembiayaan maritim sangat-sangat dibutuhkan dengan cepat.

20250526 115627
Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono saat acara IMW 2025, Senin (26/5/2025) Foto: VZ

“Kita harus mengembangkan satu skema pembiayaan hijau dengan suku bunga yang rendah. Kedua, model-model yang melibatkan KPBU. Ketiga, perhatian untuk fasilitas maritim yang secara potensial didukung oleh sovereign funds. Kurangnya instrumen pembiayaan yang dirancang untuk pembangunan perkapalan dan kebutuhan pelayaran berbeda dengan hub maritim global di mana kapal-kapal mendapatkan manfaat dari pembiayaan jangka panjang dengan 50 tahun hingga 70 tahun lifespan mereka,” ungkapnya.

Menko AHY menyebut pemilik kapal di Indonesia kadang bergantung kepada pinjaman komersial untuk menutupi kebutuhan pendanaan.

“Harapannya, pelaku industri maritim siap berkolaborasi dengan institusi keuangan untuk menjadi pionir demi menghadirkan warisan bagi dunia pelayaran tanah air,” ungkapnya lagi.

Lebih lanjut, AHY mengungkapkan kalau kapal-kapal hijau juga membutuhkan pelabuhan-pelabuhan hijau. Artinya nanti akan ada fasilitas bahan bakar hijau hingga smart logistic.

“Negara-negara ASEAN lainnya, juga China sudah melakukan ini. Kita tidak bisa tertinggal dari mereka. Kita juga memprioritaskan pengembangan pelabuhan di kawasan timur Indonesia, khususnya Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara untuk bisa mengurangi biaya logistik dan meningkatkan aksesibilitas. Investasi ini sangat penting sekali, bukan saja untuk integrasi nasional, tapi juga untuk bisa membuka potensi ekonomi dan memastikan bahwa tidak ada pulau yang tertinggal di dalam pertumbuhan kita,” pungkasnya.(VZ)

Bagikan Artikel Ini
Beri Ulasan Terbaik Anda